Makalah analisis pasar konsumen
MAKALAH
“JANAIZ”
DOSEN : NAZARUDDIN, S.Sy., M.H.I
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
FITRA NINGSIH F. (170303020)
SRI TENRI ANGRIAN R. (170303005)
RUANGAN B 301 EKOS A
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AKADEMIK 2017-2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap ke alam yang terang benderang,dari alam jahiliyah ke alam yang penuh berkah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya berupa material maupun non material, karena tanpa bantuan pihak-pihak tersebut saya tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini. Selain itu, saya pun mengucapkan terima kasih kapada para penulis yang saya kutip tulisannya sebagai bahan rujukan. Saya menyusun makalah ini dengan sungguh-sungguh dan semampu saya. Saya berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengalaman maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas Agama Islam Makalah ini saya buat satu jilid yang berisi tentang “JANAIZ”.
Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Sinjai, November 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Janaiz (Jenazah) 3
Mengetahui Tata Cara Guslu Mayyit/Memandikan Jenazah 4
Mengetahui Tata Cara Al Kafanu Mayyit/Mengkafani Jenazah 6
Mengetahui Tata Cara Shalat Ala’ Mayyit/ Menshalatkan Jenazah 8
Mengetahui tata cara Al Dafnu Janaiz/ menguburkan Jenazah 10
Mengetahui tentang Ta’siyah 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 16
Saran 16
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUHAN
Latar Belakang
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuahan keinginan konsumen sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen harus dipahami sebelum rencana pemasaran yang nyata dapat dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang& jasa pribadi, dan ini adalah pasar yang paling akhir diman kegiatan perekonomian diatur.
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat memenuhinnya. Hal tersebut, terungkat melalui jembatan penyebrangan motifasi dakampuan pembeli yang dimiliki konsumen. Akan tetapi,tidak diingkari kondisinya bervariasi yang tercengram perubahan. Kegenerikan produk,jenis produk,tingkat produk,dan pesaingan merek memberikan pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pasar yang ditentukan dengan cara demikian, tergoris garis batasjelsa tujuan,keberadaan alternatif,serta daya lenting terhadap aksi dobrakan perubahan.
Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Pelanggan mungkin tidak memaham motivasi mereka yang lebih dalam. Pelanggan mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir perusahan produk, tetap mendapat laba dari memahami bagaimana dan mengapa pelanggan membeli. Tidak adannya pemahaman terhadap motivasi kebutuhan dan kesukaan /profensi pelanggan anda jelas bisa merusak pada tahapan selanjutnya. Mempelajari konsumen akan membrikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, keistimewaan produk, harga,saluran pemasaran,pesan iklan dan elemen baru pemasaran lainnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah uang diangkat oleh penulis disini adalah sebagai berikut:
Apa itu pasar konsumen?
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pasar konsumen?
Bagaimana proses psikologi utama(kunci)?
Bagaimana proses keputusan pembeli?
Apa teori lain tentang pengembalian keputusan konsumen?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut :
Mengetahui pengertian dari pasar konsumen.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pasar konsumen.
Mengetahui proses psikologi utama dalam pasar konsumen.
Mengerti akan proses keputusan pembeli.
Mengetahui teori lain tentang pengembalian keputusan konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pasar Konsumen
Dalam menajemen pemasaran diungkapkan sangat penting bagi seorang pemasaran agar dapat mengerti pelaku dan tindakan konsumen, yang salah satu pendekatannya dalah mengadakan analisi terhadap pasar konsumen tersbut.
Pasar konsumen dalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Yang termasuk kekelompok ini adalah pembeli individual/pembeli rumah tangga (non bisnis).
Pengertian pasar menurut William J. Stanton pada tahun 1993 yang mengatakan bahwa pasar adalah sekumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemuan untuk membelanjakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Konsumen
Perilaku pembeli konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,sosial,pribadi dan psikologis. Dalam faktor-faktor tersebut yang mempunyai pengaruh paling luas adalah faktor budaya.
Faktor budaya
Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya memiliki sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan cukup kaya perusahaan sering merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
Seorang anak yang tumbuh di Negara lain mungkin mempunyai pandangan yang berbeda tentang diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan ritual. Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya disetiap Negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka dan mencari peluang untuk produk baru.
Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Salah satu gambaran klasik tentang kelas sosial di Amerika mendevinisikan tujuh tingkat dari bawah keatas, sebagai berikut: (1) bawah rendah, (2) bawah tinggi, (3) kelas pekerja, (4) kelas menengah, (5) menengah atas, (6) atas rendah, (7) atas tinggi.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga cara, mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, sikap dan konsep diri, dan menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek. Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Opini kelompok adalah orang yang menawarkan nasihat dan informasi informal tentang produk. Misalnya, mana yang terbaik dari berbagai merek dan bagaimana produk tertentu dapat digunakan.
Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga orientasi yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua,seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. yang kedua adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak.
Peran Sosial
Peran dan status orang berpartisipasi dalam banyak kelompok-keluarga, klub, organisasi. kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang, setiap peran menyangdang status. Wakil presiden senior pemasaran statusya lebih tinggi dibanding menejer penjualan, dan menejer penjualan statusnya lebih tinggi dibanding staf kantor. Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status actual atau status yang diinginkan dalam masyarakat. Pemasar harus menyadari potensi simbol status dari produk dan merek
3. Faktor Pribadi
Usia dan Tahap Siklus Hidup
Selera kita dalam memakan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Pemasar harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang penting. Seperti pernikahan, perceraian, kelahiran, sakit, dan lain sebagainya, itu akan memunculkan kebutuhan baru. Kejadian ini seharusnya memberi peringatan kepada penyedia jasa, seperti pengacara, serta konsultan pernikahan, pekerjaan, dan duka cita atas tawaran bantuan yang dapat mereka berikan.
Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi, pekerja kerah biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli jas, perjalanan udara, dan keanggotaan country club. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan bahkan menghantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan tertentu.
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan asset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan, pembuat barang mewah seperti Gucci, panda, dan burberry rentan terhadap penurunan ekonomi. Jika indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah untuk merancang, memposisikan, dan menentukan kembali harga produk mereka atau memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek diskon sehingga perusahaan dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan sasaran.
Kepribadian dan Konsep Diri
setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Jennifer aaker dari Stanford meriset kepribadian merek dan mengidentifikasi sifat-sifat berikut:
- Ketulusan (sincerity), yaitu membumi, jujur, sehat dan ceria
- Kegembiraan (excitement), yaitu berani, bersemangat, dan modern.
- Kompetensi (competence), yaitu dapat diandalkan, cerdik.
- Kesempurnaan (sophisticated), yaitu kelas atas dan menarik.
- Katahanan (ruggedness), yaitu petualang dan tangguh.
Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri, meskipun penyesuaian itu mungkin berdasarkan konsep diri ideal konsumen, atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain.
Gaya Hidup dan Nilai
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Pemasar meneliti hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Misalnya, pembuat computer mungkin menemukan bahwa sebagian pembeli kmputer berorientasi pada pencapaian kemudian mengarahkan mereknya secara lebih jelas pada gaya hidup si pencapai. Sebagian gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau waktu konsumen.
Proses Psikologi utama
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model respon rangsangan yang diperlihatkan pada skema dibawah ini. Tugas pemasar adalah memahami apa yang telah terjadi dalam konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis kunci-motivasi,presepsi, pembelajaran, dan memori-mempengaruhi respon konsumen secara fundamental.
1. Motivasi
Motivasi kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Tiga teori terkenal tentang teori motivasi manusia, yaitu:
Teori Freud
Sigmund freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Satu teknik yang disebut teknik tangga memungkinkan kita melacak motivasi seseorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang lebih terminal, kemudian pemasar dapat memutuskan pada tingkat apa mereka akan mengembangkan pesan dan daya tarik.
b) Teori Maslow
Abraham Maslow beruasaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu, yaitu bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan. Orang-orang akan berusaha memuaskan kebutuhan terpentingnya terlebih dahulu, kemudian memenuhi kebutuhan berikutnya.
c) Teori Herzberg
Frederick Herberg mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk menghindari ketidakpuasan. Kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap kepuasan atau motivator utama pembelian dipasar dan kemudian memasok mereka.
2. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Point utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.
Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realita, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman: atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.
3. Pembelajaran
Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.
Teori pembelajaran mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan untuk sebuah produk dengan mengasosiasikan dengan dorongan yang kuat, menggunakan pertanda yang memotivasi, dan menyediakan kekuatan positif.
4. Memori
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka panjang kita. Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori jangka pendek (dan memori jangka panjang. Pandangan struktur memori jangka panjang yang paling diterima secara luas mengasumsikan kita membentuk beberapa model asosiatif. Kekuatan dan organisasi asosiasi ini akan menjadi determinan penting dan informasi yang dapat kita ingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pikiran, perasaaan, persepsi, citra, pengalaman, sikap dan sebagainya yang berkaitan dengan merek dan berhubungan dengan node merek.
Keputusan Pembelian Konsumen
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara penuh. Semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk.
Perisert pemasaran telah mengembangkan model tingkat proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.[2] Kebanyakan penulisan menyatakan tahap ini sebagai tahap menyadari adanya masalah (problem recognition).
Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
Pencarian informasi
Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulakan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan.[3]
Kita dapat membedakan dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, yaitu dengan cara mencari bahan bacaan, menelfon teman, melakukan kegiatan online dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.
Sumber informasi dibagi menjadi empat kelompok:
1.) Pribadi: keluarga, tetangga, teman, rekan
2.) Komersial: iklan, situs web, penyalur dll.
3.)Publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
4.)Eksperimental:penanganan,pemeriksaan, penggunaan produk.
Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda-beda dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Dinamika Pencarian
Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek pesaing dan fitur mereka. Seperti pada tahap gambar di bawah ini :
Kumpulan suksesif yang terlibat dalam pengambilan keputusan konsumen.
Ketika konsumen mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya beberapa, kumpulan pilihan, yang menjadicalon kuat. Konsumen membuat pilihan akhir dari kumpulan lain. Perusahaan juga harus menyusun strategi agar mereknya dapat masuk ke dalam kelompok kesadaran, pertimbangan, dan pilihan prospek. Perusahaan juga harus mengidentifikasi merek lain dalam kelompok pilihan konsumen sehingga perusahaan dapat merencanakan daya tarik kompetitif yang tepat.
Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi alternatif (pre-purchase alternative evaluation). Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita adalah memahami proses evaluasi: pertama konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen melihat produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan, hal ini dapat disebut dengan kriteria evaluasi. Engel,Blackwell, dan Miniard (1995) menyebutkan tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi yaitu harga, merek, dan negara asal atau pembuat produk.
Harga
Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk.
Merek
Merek adalah nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk. Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah menjadi sebuah citra, bahkan simbol status bagi produk tersebut.
Asal negara
Dari mana produk berasal seringkali menjadi pertimbangan penting bagi konsumen untuk evaluasi.
Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi,konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanankan maksud pembelian. Konsumen biasa mengambil lima sub-keputusan: merek dealer, kuantitas lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil. Sebagai contoh,saat membeli gula,seorang konsumen tidak banyak berpikir tentang pemasik atau metode pembayaran.
Perilaku pasca pembelian
Keputusan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan maka konsumen akan kecewa. Jika memenuhi harapan maka konsumen akan puas dan jika melebihi harapan maka konsumen akan merasa sangat puas. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja maka semakin besar ketidakpuasan yang terjadi.
Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen merasa puas maka ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Pelanggan yang puas juga akan cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain. Dan di pihak lain yang kecewa mungkin akan meninggalkan produk dan mengabaikan produk dan lebih mencari barang yang nilai dan kualitas yang lebih tinggi.
Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian.
Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk semakin cepat pembeli mengkonsumsi. Jika konsumen membuang produk, pemasar harus tau bagaimana mereka membuangnya, terutama jika seperti baterai, kemasan minuman, dan peralatan elektronik agar tidak merusak lingkungan.
Teori lain tentang pengembalian keputusan konsumen
Proses keputusan konsumen mungkin tidak selalu berkembang dengan gaya perencanaan yang cermat. Berikut ini beberapa teori dan pendekatan lain untuk menjelaskannya.
Tingkat Keterlibatan Konsumen
Model ekspektansi nilai mengasumsikan tingkat keterlibatan yang tinggi di pihak konsumen. Kita dapat mendefinisikan Keterlibatan Konsumen (Consumer involvement) berdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen dalam merespons rangsangan pemasaran.
Model kemungkinan eloborasi
Model kemungkinan elaborasi Richard Petty dan Jhon Cacioppo, model yang banyak dipakai mengenai informasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah maupun tinggi. Ada dua alat persuasi dalam model mereka : rute puusat, dimana formasi atau perubahan sikap merangsang banyak pikiran dan berdasarkan pertimbangan cermat dan rasional tentang informasi produk terpenting; dan rute periferal (tepi), dimana formasi atau perubahan sikap mendorong jauh lebih sedikit pikiran dan berasal dari asosiasi merek dengan pertanda perifal positif maupun negative.
Strategi Pemasaran Keterlibatan Rendah
Banyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan perbedaan merek yang signifikan. Jika, tanpa memperhatikan apa yang dapat dilakukan pemasar konsumen mempunyai keterlibatan rendahdengan keputusan pembelian, mereka mungkin mempunyai rute peripheral. Pemasar harus memberi perhatian khusus untuk memberikan satu atau lebih pertanda positifkepada konsumen untuk mengesahkan pilihan merek. Misalnya pengulangan iklan yang sering, sponsor yang nyata, dan humas yang dinamis menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran merek. Pertanda peripheral lain yang dapat menguntungkan merek mencakup memperkerjakan selebriti yang digemari, kemasan yang atraktif , dan promosi yang menarik.
Perilaku Pembelian Pencari Keragaman
Pemimpin pasar akan berusaha mendorong perilaku pembelian kebiasaan dengan mendominasi ruang rak dengan beragam versi produk yang berhuibungan tetapi berbeda, menghindari kondisi kehabisan stok, dan sering mensponsori iklan pengingat. Perusahaan pesaing akan mendorong pencarian keragaman dengan menawarkan harga yang lebih rendah, penawaran khusus, kupon.
Heuristik dan Bias Keputusan
Ahli teori keputusan berdasarkan perilaku berhasil mengidentifikasi berbagai heuristic dan bias dalam pengambilan keputusan konsumen setiap hari. Berbagai heuristic dan bias itu memainkan peran ketika konsumen memperkiarakan kemungkinan hasil atau kejadian dimasa depan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar konsumen dalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Yang termasuk kekelompok ini adalah pembeli individual/pembeli rumah tangga.
Perilaku pembeli konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,sosial,pribadi dan psikologis.
Empat proses psikologis kunci-motivasi,presepsi, pembelajaran, dan memori-mempengaruhi respon konsumen secara fundamental
Perisert pemasaran telah mengembangkan model tingkat proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Proses keputusan konsumen mungkin tidak selalu berkembang dengan gaya perencanaan yang cermat. Berikut ini beberapa teori dan pendekatan lain untuk menjelaskannya. Tingkat Keterlibatan Konsumen diantaranya model kemungkinan eloborasi, strategi pemasaran keterlibatan rendah, perilaku pembelian pencari keragaman, heuristik dan bias keputusan.
Saran
Pada era globalisasi ini pemasaran tidak lebih merupakan perang informasi dari pihak satu ke pihak lainnya dengan tujuan penjualan. Lingkungan pemasaran cepat sekali berubah dengan adanya perubahan-perubahanini maka kebutuhan informasi,produk trbaru,perubahan sikap dan sifat pada pembeli akan keputusan dan pengambilan suatu barang produk,dan mampu melihat peluang pada pemasaran yang tepat akan sangat dibutuhkan maka dari itu semoga makalah ini dapat membantu generasi muda untuk mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
http//jembersantri.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-jenis-jenis-pasar.html
kotler, philip dan kevin keller. 2009. Menajemen pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13.diterjemahkan oleh:bob sabran. Jakarta:erlangga
http://wahyuaditya17.blogspot.com/2015/10/makalah-mengenai-analisis-pasar-konsumen.html [diakses pada 11 oktober 2018]
https://www.academia.edu/6760810/MANAJEMEN_PEMASARAN_-_MENGANALISIS_PASAR_KONSUMEN_dan_PASAR_BISNIS[diakses pada 11 oktober 2018
Komentar
Posting Komentar