Makalah KONFLIK SOSIAL
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah SOSIOLOGI yang membahas tentang “KONFLIK SOSIAL”. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Baginda kita, Baginda Nabiullah MUHAMMAD SAW yang telah membawa kita dari kehidupan gelap-gulita menuju kehidupan yang terang benderang.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai KONFLIK SOSIAL, khususnya bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan juga usulan yang membangun demi perbaikan makalah kami kedepannya.
Sinjai, 5 Desember 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
BENTUK-BENTUK KONFLIK SOSIAL
DAMPAK DARI KONFLIK SOSIAL
CARA MENGATASI KONFLIK SOSIAL
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosoi tertentu yang sering dihubungan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tiidak rasional dan emosional dari pihak-phak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok.
Usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan dan untuk memedam konflik-konflik, tidak pernah berhasil dalam waktu yang lama. Kesatupaduan di dalam peerbedaan-perbedaan merupakan suatu nilai yang menghargai perbedaan, yang menggunakan perbedaan-perbedaan tersebutuntuk memperkuat kelompok.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan konflik sosial?
Apa sajakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik sosial?
Apa saja yang termasuk dalam bentuk-bentuk konflik soisal?
Bagaimana dampak dari konflik sosial itu sendiri?
Bagaimana cara mengatasi konflik sosial?
C. TUJUAN MASALAH
Menjelaskan tentang maksud dari konflik sosial.
Menjabarkan beberapa penyebab terjadinya konflik sosial.
Menjelaskan kategori yang termasuk dalam bentuk-bentuk konflik sosial.
Memberikan gambaran tentang dampak dari koflik sosial.
Menjelaskan tentang tata cara mengatasi konflik sosial.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
konflik sosial adalah berbagai masalah sosial yang menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara, yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu, akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan kebutuhan individu masing-masing.
Pengertian konflik sosial menurut para ahlil:
1. Soejono Seokanto
Konflik sosial adalah suatu bentuk proses soial dimana individu atau kelompok berusaha untuk mencapai tujuannya dengan cara menantang individu atau kelompok lainyang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
2. Robins
Konflik sosial merupakan suatu proses dimana suatu pihak merasa dirugikan dan pihak tersebut telah memberikan efek negative kepada pihak yang lain.
3. Alabaness
Konflik adalah suatu keadaan dimana diantara kelompok yang bermasalah tidak mencapai suatu kata sepakat, hingga akhirnya masalah tersebut dapat mempengaruhi kehidupan kedua belah pihak.
4. Gillin
Merupakan bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, budaya, dan juga perilaku.
5. Robert M.Z Lawang
Konflik sosial dalam pandangan Robert adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan lain-lain.
6. Minnery
Konflik sosial adalah interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lain yang saling berhubungan, saling ketergantungan, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
7. Lewis A.Coser
Konflik sosial adalah sebuah perjuangan mengenai nilai-nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, yang bermaksud untuk menetralkan, menciderai, atau menjatuhkan pihak lawan.
B. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
B.1. Memiliki Perbedaan Pandangan
Perbedaan pandangan dan pendapat seringkali menjerumuskan kedua kelompok atau lebih terlibat dalam konflik sosial. Perbedaan-perbedaan pandangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan cara berpikir serta tujuan akhir yang ada pada masing-masing kelompok. Perbedaan ini sebenarnya dapat dihindari apabila di dalam kelompok tersebut memiliki suatu perasaan saling menghormati dan rasa toleransi yang tinggi.
B.2. Saling Bergantung
Antara kelompok satu dengan yang lainnya pasti saling memiliki ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan. Hingga sikap saling ketergantungan tersebutlah dapat menimbulkan konflik jika tidak adanya persatuan tujuan antara kedua kelompok.
B.3. Masalah Komunikasi
Komunikasi merupakan modal utama dalam melakukan proses sosialisasi. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka kemungkinan untuk timbulnya konflik semakin besar, dikarenakan maksud dan tujuan yang disampaikan tidak sepenuhnya didengar akibat komunikasi yang kurang baik.
B.4. Adanya Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi atau kelompok, pastilah memiliki structural dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing untuk mempermudah dalam mencapai tujuan bersama. Namun, seringkali antara struktur yang satu dengan yang lain tidak mencapai kata sepakat dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga timbullah konflik.
B.5. Perbedaan Sifat Manusia
Kita semua mengetahui, bahwasanya terdapat berbagai macam kepribadian manusia di lingkungan kita. Antara orang yang satu dengan yang lain tentunya memiliki kepribadian yang berbeda. Ada yang memiliki rasa memahami yang besar, ada orang yang egois, ada orang yang dictator, dan lain sebagainya.
Menurut Loepold von Wiese dan Howard Becker, secara umum terdapat empat (4) faktor utama penyebab terjadinya konflik, yaitu :
Perbedaan Individual
Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan Kepentingan
Perbedaan Sosial
Sedangkan menurut teori konfiik sosial, terdapat 4 faktor utama penyebab timbulnya konflik yang terjadi dalam masyarakat, yaitu :
Adanya pandangan atau persepsi bahwasanya konflik merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan
Sedikitnya saluran-saluran untuk menampung keluhan masyarakat kelas bawah, dan lambatnya mobilitas sosial ke atas
Tidak meratanya pendistribusian sumber daya di dalam masyarakat
Ditariknya kembali legitimasi penguasa politik oleh rakyat kelas bawah
Melemahnya kekuasaan negara dengan mobilisasi masyarakat bawah dan/atau elit.
C. BENTUK – BENTUK KONFLIK SOSIAL
C.1. Bentuk Konflik Sosial Secara Umum
Secara umum, bentuk konflik sosial terdiri dari 6 bentuk, mulai dari konflik pribadi, antar kelas, politik, rasial, internasional, serta antar suku bangsa. Nah berikut ini penjelasan lebih lanjut.
Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada dua individu yang mana sedang mengalami sebuah masalah pribadi dan saling tidak ingin menyadari kesalahan masing-masing. Masalah ini lah yang menjadi dasar dari konflik yang terjadi. Tak jarang, konflik pribadi ini terjadi diantara dua orang yang baru saja berkenalan, meskipun kebanyakan terjadi pada orang-orang yang sudah lama berkenalan.Dalam konflik pribadi, biasanya masing-masing orang akan berusaha untuk mengalahkan lawannya. Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah perselisihan paham, tawuran pelajar, dan lainnya.
Konflik Antar Kelas
Konflik yang mana terjadi antar kelompok ataupun individu yang memiliki masalah dengan individu lainnya yang berada di kelompok (kelas) lainnya. Yang dimaksud kelas disini dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang ataupun kelompok di dalam lingkungan masyarakat secara vertikal (kelas atas atau kelas bawah). Contoh yang sering terjadi misalnya saja ketika buruh mengadakan unjuk rasa kepada pimpinan perusahaan untuk bisa menaikkan gaji. Yang mana buruh disini dapat diartikan kelas bawah sedangkan pimpinan perusahaan merupakan kelas atas.
Konflik Politik
Konflik sosial yang mana terjadi pada 2 kelompok atau individu yang satu sama lainnya memiliki perbedaan serta pandangan berbeda mengenai prinsip dari masalah ketatanegaraan yang akhirnya berdampak pada perselisihan pandangan. Masalah politik sendiri memang menjadi masalah yang cukup mudah untuk memicu terjadinya ketidaknyamanan serta ketidaktenangan di dalam lingkungan masyarakat. Konflik politik ini bisa mengaitkan beberapa golongan-golongan tertentu dalam masyarakat hingga negara. Contoh konflik politik misalnya terjadi perselisihan antara partai politik dengan partai politik lainnya saat merumuskan undang-undang.
Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi diantara kelompok ras yang berbeda dikarenakan adanya kepentingan serta kebudayaan yang bertabrakan satu sama lainnya. Konflik rasial ini memang sudah berlangsung bahkan masuk ke dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik ini biasanya terjadi dikarenakan salah satu ras yang merasa lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya. Salah satu contoh yang cukup populer dari konflik rasial ini adalah yang terjadi di Afrika Selatan, yaitu Politik Apartheid. Konflik ini terjadi pada ras kulit putih yang merupakan penguasan dengan ras kulit hitam yang menjadi golongan mayoritas yang ingin dikuasai.
Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan konflik yang terjadi dengan melibatkan beberapa kelompok negara dikarenakan adanya perbedaan kepentingan di dalamnya. Banyak sekali kasus konflik internasional yang terjadi berawal dari konflik dua negara yang mana dikarenakan adanya masalah ekonomi dan politik. Lambat laun, konflik yang terjadi diantara kedua negara ini berkembang dan menjadi konflik internasional. Hal ini dikarenakan masing-masing negara mencari kawan (sekutu) yang memiliki visi serta tujuan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi. Sehingga hal ini lah yang menyebabkan konflik ini menjadi konflik internasional. Contoh dari konflik internasional misalnya saja pada Negara Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan perbatasn wilayah diantara kedua negara.
Konflik Antar Suku Bangsa
Konflik yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan di dalam kehidupan masyarakat, antara suku bangsa yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang dimaksud adalah mulai dari abhasa daerah, adat istiadat, kesenian daerah, seni bangunan rumah, serta tata susunan kekerabatan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan-perbedaan tersebut terjadi, antara lain adalah:
Wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau
Latar Belakang dari sejarah yang berbeda
Ketidaksamaan kondisi geografis
Lingkungan hukum adat serta garis kekerabatan yang beda.
Contohnya saja, adat pernikahan suku Jawa dengan Suku Minang yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga ketika dua orang yang berasal dari suku yang berbeda menikah, tentu saja terkadang terjadi perdebatan mengenai adat yang akan digunakan.
Konflik Antar Agama
Bentuk-bentuk konflik sosial antara agama ini merupakan konflik yang terjadi pada pemeluk agama satu sama lainnya. Seperti yang anda ketahui sendiri, Indonesia memiliki beberapa agama yang dianut oleh masyarakat. Sehingga tak heran jika konflik ini dapat terjadi di Indonesia. Perbedaan agama ini nantinya dapat membawa perbedaan ke dalam kehidupan sehari harinya. Contohnya saja cara berpakaian, cara bersosialisasi, corak kesenian, penerapan hukum warisan, dan lainnya.
Perbedaan-perbedaan tersebut jika dibawa menjadi sebuah masalah tentu saja akan menimbulkan konflik diantara pemeluk agama satu sama lainnya. Yang awalnya merupakan masalah kecil, namun jika dibiarkan akan menjadi besar tergantung dari situasi serta kondisi yang sedang terjadi masing-masing.
C.2. Bentuk Konflik Berdasarkan Posisi Pelaku
Konflik Horizontal, merupakan konflik yang terjadi antara ndividu atau kelompok yang mempunyai kedudukan yang relatif sama.
Konflik Vertikal, yaitu konflik yang terjadi antar komponen masyarakat yang memiliki structural.
Konflik Diagonal,Merupakan konflik akibat tidak meratanya pendistibusian sumber daya ke setiap organisasi sehingga muncullah konflik yang ekstrem.
C.3. Bentuk Konflik Sosial Berdasarkan Sifatnya
Konflik Destruktif, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perasaan dendam atau benci kepada kelompok lainnya.
Konflik Konstruktif, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan antar kelompok.
C.4. Bentuk Konflik Sosial Berdasarkan Sifat Pelakunya
Konflik Terbuka, ialah konflik yang diketahui oleh semua pihak, seperti konflik antara Israel dan Palestina.
Konflik Tertutup, yaitu konflik yang hanya diketahui oleh orang tertentu saja, seperti konflik dalam keluarga.
D. DAMPAK DARI KONFLIK SOSIAL
D.1. Dampak Positif
Tuntasnya Permasalahan, maksudnya, jika misalnya terjadi perbedaan pendapat dalam suatu diskusi atau forum, maka pastinya hal tersebut akan lebih lengkap untuk dijelaskan, sehingga akan tuntas
Dapat berfungsi sebagai sarana-sarana untuk mencapai keseimbangan kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat
Dapat menghidupkan kembali norma lamadan menciptakan norma baru
Memungkinkan adanya penyesuaian kembali terhadap norma-norma lama yang dianggap tidak bisa mewakili kehidupan sekarang
D.2 Dampak Negatif
Meningkatnya solidaritas sesame anggota kelompok yang berkonflik dengan kelompok yang lain, karena memiliki pemahaman yang sama untuk menjatuhkan pihak lawan
Keretakan hubungan antar kelompok atau individu yang bertikai atau berkonflik
Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
Perbuahan kepribadian pada individu, misalnya timbul dendam, benci, dan saling curiga
E. CARA MENGATASI KONFLIK SOSIAL
E.1. Paksaan (Koersi)
Cara ini dilakukan oleh pihak-pihak yang kuat secara fisik ataupun kekuatan dan dayanya untuk menekan dan memaksa pihak-pihak yang berkonflik untuk menyudahi perselisihan mereka. Paksaan ini dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisik. Pihak yang memaksa pada dasarnya juga mengajukan syarat-syarat perdamaian yang harus disetujui oleh kedua belah pihak.
E.2. Arbitrasi
Arbitrasi merupakan proses mengatasi konflik dengan menggunakan jasa pihak ketiga sebagai penengah dan pemngambil keputusan. Arbitrasi sendiri berarti keputusan wasit. Pihak ketiga ini dipilih secara bebas oleh kedua belah pihak yang bersengketa, dan ia berhak menentukan cara-cara penyelesaian konflik tanpa harus terikat dengan hukum dan peraturan.
E.3. Mediasi
Proses mediasi ini juga menggunakan pihak ketiga dalam upaya menyelesaikan konflik, akan tetapi bedanya dengan arbitrasi ialah, pada proses mediasi, pihak ketiga yang digunakan ialah pihak yang memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak yang bersengketa. Sang mediator mengusulkan syarat-syarat perdamaian kepada kedua belah pihak, dan seterusnya keputusan akhir tetap diputuskan oleh pihak yang berkonflik.
E.4. Negosiasi
Negosiasi merupakan proses penyelesaian masalah dengan menggunakan iktikad baik dari kedua belah pihak dengan cara mengadakan musyawarah secara bersama-sama dan menyampaikan pokok permasalahan dan upaya penyelesaian.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebbut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. “yan namanya bermasyarakat pasti akan ada yang namanya konflik karena ketidak samaan pemikiran individualisme yang lain, tapi dari ketidaksamaan tersebut pasti ada penyebabnya.
Konflik atau perselisihan maupun gesekan antara komunitas, suku, dan yang lainnya, sebenarnya dapat dihindari jika kita semua sebagai warga negara yang baik mau mengikut menjaga ketertiban dan keamanan negara kita dan menghindari yang namanya perpecahan dan juga perang saudara.
B. SARAN
Penyebab dan faktor-faktoryang dapat menyebabkan konflik sangat beragam, oleh karena itu diperlukan benteng toleransi yang besar untukm meminimalisir perbedaan yang ada, sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah SOSIOLOGI yang membahas tentang “KONFLIK SOSIAL”. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Baginda kita, Baginda Nabiullah MUHAMMAD SAW yang telah membawa kita dari kehidupan gelap-gulita menuju kehidupan yang terang benderang.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai KONFLIK SOSIAL, khususnya bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan juga usulan yang membangun demi perbaikan makalah kami kedepannya.
Sinjai, 5 Desember 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
BENTUK-BENTUK KONFLIK SOSIAL
DAMPAK DARI KONFLIK SOSIAL
CARA MENGATASI KONFLIK SOSIAL
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosoi tertentu yang sering dihubungan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tiidak rasional dan emosional dari pihak-phak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok.
Usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan dan untuk memedam konflik-konflik, tidak pernah berhasil dalam waktu yang lama. Kesatupaduan di dalam peerbedaan-perbedaan merupakan suatu nilai yang menghargai perbedaan, yang menggunakan perbedaan-perbedaan tersebutuntuk memperkuat kelompok.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan konflik sosial?
Apa sajakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik sosial?
Apa saja yang termasuk dalam bentuk-bentuk konflik soisal?
Bagaimana dampak dari konflik sosial itu sendiri?
Bagaimana cara mengatasi konflik sosial?
C. TUJUAN MASALAH
Menjelaskan tentang maksud dari konflik sosial.
Menjabarkan beberapa penyebab terjadinya konflik sosial.
Menjelaskan kategori yang termasuk dalam bentuk-bentuk konflik sosial.
Memberikan gambaran tentang dampak dari koflik sosial.
Menjelaskan tentang tata cara mengatasi konflik sosial.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
konflik sosial adalah berbagai masalah sosial yang menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara, yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu, akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan kebutuhan individu masing-masing.
Pengertian konflik sosial menurut para ahlil:
1. Soejono Seokanto
Konflik sosial adalah suatu bentuk proses soial dimana individu atau kelompok berusaha untuk mencapai tujuannya dengan cara menantang individu atau kelompok lainyang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
2. Robins
Konflik sosial merupakan suatu proses dimana suatu pihak merasa dirugikan dan pihak tersebut telah memberikan efek negative kepada pihak yang lain.
3. Alabaness
Konflik adalah suatu keadaan dimana diantara kelompok yang bermasalah tidak mencapai suatu kata sepakat, hingga akhirnya masalah tersebut dapat mempengaruhi kehidupan kedua belah pihak.
4. Gillin
Merupakan bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, budaya, dan juga perilaku.
5. Robert M.Z Lawang
Konflik sosial dalam pandangan Robert adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan lain-lain.
6. Minnery
Konflik sosial adalah interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lain yang saling berhubungan, saling ketergantungan, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
7. Lewis A.Coser
Konflik sosial adalah sebuah perjuangan mengenai nilai-nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, yang bermaksud untuk menetralkan, menciderai, atau menjatuhkan pihak lawan.
B. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
B.1. Memiliki Perbedaan Pandangan
Perbedaan pandangan dan pendapat seringkali menjerumuskan kedua kelompok atau lebih terlibat dalam konflik sosial. Perbedaan-perbedaan pandangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan cara berpikir serta tujuan akhir yang ada pada masing-masing kelompok. Perbedaan ini sebenarnya dapat dihindari apabila di dalam kelompok tersebut memiliki suatu perasaan saling menghormati dan rasa toleransi yang tinggi.
B.2. Saling Bergantung
Antara kelompok satu dengan yang lainnya pasti saling memiliki ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan. Hingga sikap saling ketergantungan tersebutlah dapat menimbulkan konflik jika tidak adanya persatuan tujuan antara kedua kelompok.
B.3. Masalah Komunikasi
Komunikasi merupakan modal utama dalam melakukan proses sosialisasi. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka kemungkinan untuk timbulnya konflik semakin besar, dikarenakan maksud dan tujuan yang disampaikan tidak sepenuhnya didengar akibat komunikasi yang kurang baik.
B.4. Adanya Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi atau kelompok, pastilah memiliki structural dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing untuk mempermudah dalam mencapai tujuan bersama. Namun, seringkali antara struktur yang satu dengan yang lain tidak mencapai kata sepakat dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga timbullah konflik.
B.5. Perbedaan Sifat Manusia
Kita semua mengetahui, bahwasanya terdapat berbagai macam kepribadian manusia di lingkungan kita. Antara orang yang satu dengan yang lain tentunya memiliki kepribadian yang berbeda. Ada yang memiliki rasa memahami yang besar, ada orang yang egois, ada orang yang dictator, dan lain sebagainya.
Menurut Loepold von Wiese dan Howard Becker, secara umum terdapat empat (4) faktor utama penyebab terjadinya konflik, yaitu :
Perbedaan Individual
Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan Kepentingan
Perbedaan Sosial
Sedangkan menurut teori konfiik sosial, terdapat 4 faktor utama penyebab timbulnya konflik yang terjadi dalam masyarakat, yaitu :
Adanya pandangan atau persepsi bahwasanya konflik merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan
Sedikitnya saluran-saluran untuk menampung keluhan masyarakat kelas bawah, dan lambatnya mobilitas sosial ke atas
Tidak meratanya pendistribusian sumber daya di dalam masyarakat
Ditariknya kembali legitimasi penguasa politik oleh rakyat kelas bawah
Melemahnya kekuasaan negara dengan mobilisasi masyarakat bawah dan/atau elit.
C. BENTUK – BENTUK KONFLIK SOSIAL
C.1. Bentuk Konflik Sosial Secara Umum
Secara umum, bentuk konflik sosial terdiri dari 6 bentuk, mulai dari konflik pribadi, antar kelas, politik, rasial, internasional, serta antar suku bangsa. Nah berikut ini penjelasan lebih lanjut.
Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada dua individu yang mana sedang mengalami sebuah masalah pribadi dan saling tidak ingin menyadari kesalahan masing-masing. Masalah ini lah yang menjadi dasar dari konflik yang terjadi. Tak jarang, konflik pribadi ini terjadi diantara dua orang yang baru saja berkenalan, meskipun kebanyakan terjadi pada orang-orang yang sudah lama berkenalan.Dalam konflik pribadi, biasanya masing-masing orang akan berusaha untuk mengalahkan lawannya. Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah perselisihan paham, tawuran pelajar, dan lainnya.
Konflik Antar Kelas
Konflik yang mana terjadi antar kelompok ataupun individu yang memiliki masalah dengan individu lainnya yang berada di kelompok (kelas) lainnya. Yang dimaksud kelas disini dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang ataupun kelompok di dalam lingkungan masyarakat secara vertikal (kelas atas atau kelas bawah). Contoh yang sering terjadi misalnya saja ketika buruh mengadakan unjuk rasa kepada pimpinan perusahaan untuk bisa menaikkan gaji. Yang mana buruh disini dapat diartikan kelas bawah sedangkan pimpinan perusahaan merupakan kelas atas.
Konflik Politik
Konflik sosial yang mana terjadi pada 2 kelompok atau individu yang satu sama lainnya memiliki perbedaan serta pandangan berbeda mengenai prinsip dari masalah ketatanegaraan yang akhirnya berdampak pada perselisihan pandangan. Masalah politik sendiri memang menjadi masalah yang cukup mudah untuk memicu terjadinya ketidaknyamanan serta ketidaktenangan di dalam lingkungan masyarakat. Konflik politik ini bisa mengaitkan beberapa golongan-golongan tertentu dalam masyarakat hingga negara. Contoh konflik politik misalnya terjadi perselisihan antara partai politik dengan partai politik lainnya saat merumuskan undang-undang.
Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi diantara kelompok ras yang berbeda dikarenakan adanya kepentingan serta kebudayaan yang bertabrakan satu sama lainnya. Konflik rasial ini memang sudah berlangsung bahkan masuk ke dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik ini biasanya terjadi dikarenakan salah satu ras yang merasa lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya. Salah satu contoh yang cukup populer dari konflik rasial ini adalah yang terjadi di Afrika Selatan, yaitu Politik Apartheid. Konflik ini terjadi pada ras kulit putih yang merupakan penguasan dengan ras kulit hitam yang menjadi golongan mayoritas yang ingin dikuasai.
Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan konflik yang terjadi dengan melibatkan beberapa kelompok negara dikarenakan adanya perbedaan kepentingan di dalamnya. Banyak sekali kasus konflik internasional yang terjadi berawal dari konflik dua negara yang mana dikarenakan adanya masalah ekonomi dan politik. Lambat laun, konflik yang terjadi diantara kedua negara ini berkembang dan menjadi konflik internasional. Hal ini dikarenakan masing-masing negara mencari kawan (sekutu) yang memiliki visi serta tujuan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi. Sehingga hal ini lah yang menyebabkan konflik ini menjadi konflik internasional. Contoh dari konflik internasional misalnya saja pada Negara Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan perbatasn wilayah diantara kedua negara.
Konflik Antar Suku Bangsa
Konflik yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan di dalam kehidupan masyarakat, antara suku bangsa yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang dimaksud adalah mulai dari abhasa daerah, adat istiadat, kesenian daerah, seni bangunan rumah, serta tata susunan kekerabatan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan-perbedaan tersebut terjadi, antara lain adalah:
Wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau
Latar Belakang dari sejarah yang berbeda
Ketidaksamaan kondisi geografis
Lingkungan hukum adat serta garis kekerabatan yang beda.
Contohnya saja, adat pernikahan suku Jawa dengan Suku Minang yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga ketika dua orang yang berasal dari suku yang berbeda menikah, tentu saja terkadang terjadi perdebatan mengenai adat yang akan digunakan.
Konflik Antar Agama
Bentuk-bentuk konflik sosial antara agama ini merupakan konflik yang terjadi pada pemeluk agama satu sama lainnya. Seperti yang anda ketahui sendiri, Indonesia memiliki beberapa agama yang dianut oleh masyarakat. Sehingga tak heran jika konflik ini dapat terjadi di Indonesia. Perbedaan agama ini nantinya dapat membawa perbedaan ke dalam kehidupan sehari harinya. Contohnya saja cara berpakaian, cara bersosialisasi, corak kesenian, penerapan hukum warisan, dan lainnya.
Perbedaan-perbedaan tersebut jika dibawa menjadi sebuah masalah tentu saja akan menimbulkan konflik diantara pemeluk agama satu sama lainnya. Yang awalnya merupakan masalah kecil, namun jika dibiarkan akan menjadi besar tergantung dari situasi serta kondisi yang sedang terjadi masing-masing.
C.2. Bentuk Konflik Berdasarkan Posisi Pelaku
Konflik Horizontal, merupakan konflik yang terjadi antara ndividu atau kelompok yang mempunyai kedudukan yang relatif sama.
Konflik Vertikal, yaitu konflik yang terjadi antar komponen masyarakat yang memiliki structural.
Konflik Diagonal,Merupakan konflik akibat tidak meratanya pendistibusian sumber daya ke setiap organisasi sehingga muncullah konflik yang ekstrem.
C.3. Bentuk Konflik Sosial Berdasarkan Sifatnya
Konflik Destruktif, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perasaan dendam atau benci kepada kelompok lainnya.
Konflik Konstruktif, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan antar kelompok.
C.4. Bentuk Konflik Sosial Berdasarkan Sifat Pelakunya
Konflik Terbuka, ialah konflik yang diketahui oleh semua pihak, seperti konflik antara Israel dan Palestina.
Konflik Tertutup, yaitu konflik yang hanya diketahui oleh orang tertentu saja, seperti konflik dalam keluarga.
D. DAMPAK DARI KONFLIK SOSIAL
D.1. Dampak Positif
Tuntasnya Permasalahan, maksudnya, jika misalnya terjadi perbedaan pendapat dalam suatu diskusi atau forum, maka pastinya hal tersebut akan lebih lengkap untuk dijelaskan, sehingga akan tuntas
Dapat berfungsi sebagai sarana-sarana untuk mencapai keseimbangan kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat
Dapat menghidupkan kembali norma lamadan menciptakan norma baru
Memungkinkan adanya penyesuaian kembali terhadap norma-norma lama yang dianggap tidak bisa mewakili kehidupan sekarang
D.2 Dampak Negatif
Meningkatnya solidaritas sesame anggota kelompok yang berkonflik dengan kelompok yang lain, karena memiliki pemahaman yang sama untuk menjatuhkan pihak lawan
Keretakan hubungan antar kelompok atau individu yang bertikai atau berkonflik
Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
Perbuahan kepribadian pada individu, misalnya timbul dendam, benci, dan saling curiga
E. CARA MENGATASI KONFLIK SOSIAL
E.1. Paksaan (Koersi)
Cara ini dilakukan oleh pihak-pihak yang kuat secara fisik ataupun kekuatan dan dayanya untuk menekan dan memaksa pihak-pihak yang berkonflik untuk menyudahi perselisihan mereka. Paksaan ini dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisik. Pihak yang memaksa pada dasarnya juga mengajukan syarat-syarat perdamaian yang harus disetujui oleh kedua belah pihak.
E.2. Arbitrasi
Arbitrasi merupakan proses mengatasi konflik dengan menggunakan jasa pihak ketiga sebagai penengah dan pemngambil keputusan. Arbitrasi sendiri berarti keputusan wasit. Pihak ketiga ini dipilih secara bebas oleh kedua belah pihak yang bersengketa, dan ia berhak menentukan cara-cara penyelesaian konflik tanpa harus terikat dengan hukum dan peraturan.
E.3. Mediasi
Proses mediasi ini juga menggunakan pihak ketiga dalam upaya menyelesaikan konflik, akan tetapi bedanya dengan arbitrasi ialah, pada proses mediasi, pihak ketiga yang digunakan ialah pihak yang memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak yang bersengketa. Sang mediator mengusulkan syarat-syarat perdamaian kepada kedua belah pihak, dan seterusnya keputusan akhir tetap diputuskan oleh pihak yang berkonflik.
E.4. Negosiasi
Negosiasi merupakan proses penyelesaian masalah dengan menggunakan iktikad baik dari kedua belah pihak dengan cara mengadakan musyawarah secara bersama-sama dan menyampaikan pokok permasalahan dan upaya penyelesaian.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebbut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. “yan namanya bermasyarakat pasti akan ada yang namanya konflik karena ketidak samaan pemikiran individualisme yang lain, tapi dari ketidaksamaan tersebut pasti ada penyebabnya.
Konflik atau perselisihan maupun gesekan antara komunitas, suku, dan yang lainnya, sebenarnya dapat dihindari jika kita semua sebagai warga negara yang baik mau mengikut menjaga ketertiban dan keamanan negara kita dan menghindari yang namanya perpecahan dan juga perang saudara.
B. SARAN
Penyebab dan faktor-faktoryang dapat menyebabkan konflik sangat beragam, oleh karena itu diperlukan benteng toleransi yang besar untukm meminimalisir perbedaan yang ada, sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik.
DAFTAR PUSTAKA
Wah bermanfaat...
BalasHapusNama penulisnya siapa?
BalasHapusDaftar pustakanya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDaftar pustakanya mana?
BalasHapus